Fungsi Sarang Semut Papua

Tanaman sarang semut merupakan tanaman yang umum dijumpai di Papua dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, khususnya penyakit degeneratif.

Antioksidan dalam tanaman ini memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan karena dapat menangkap molekul radikal bebas dan spesies oksigen reaktif (ROS).

Dengan demikian, dapat menghambat reaksi oksidatif sebagai penyebab penyakit degeneratif.

Sarang semut merupakan herbal alami yang sudah digunakan sejak dulu oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua sebagai obat.

Herbal ini sudah digunakan secara turun-temurun dan telah terbukti secara klinis dapat mengobati berbagai macam penyakit tanpa efek samping.

Sarang semut biasanya dipakai sebagai campuran bubur atau juga minuman.

Salah satu khasiat sarang semut adalah ampuh meningkatkan imunitas/kekebalan tubuh dan juga memberikan energi.

Antioksidan yang ada pada sarang semut dapat melindungi sel-sel tubuh supaya dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Jika sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker bisa dicegah.

Untuk para semut yang bersarang di umbi sarang semut sendiri, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh daripada kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu.

Ahli pengobatan Cina, Prof Muhammad Yusuf yang telah beberapa kali mendengar tentang Sarang Semut, mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina tanaman Sarang Semut dan semut sudah dimanfaatkan sebagai obat.

"Semut dan Sarang Semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh," katanya.

Willian Aditeja, ahli pengobatan Cina lainnya, mengungkapkan, semut berperan menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.

Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat. Beberapa tanaman obat Papua telah banyak menyedot perhatian kalangan, baik kalangan medis konvensional maupun kalangan pengobatan komplementer dan alternatif, termasuk mahkota dewa yang populer di awal tahun 2000, buah merah 2004 dan keben 2005. Sarang semut telah digunakan oleh publik dan berita yang dibahas di asia dan eropa.

Di awal tahun 2006 kami telah memperkenalkan satu sama lain ramuan dari Papua yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, baik kalangan medis konvensional, antara pengobatan komplementer dan alternatif, tanaman semut.

Kurang lebih 3 tahun ini banyak orang ramai membahas tentang sarang semut karena memiliki banyak kegunaan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan, seperti sakit kepala samping, reumatik, mimisan, maag, asam urat dan wasir hingga penyakit berat seperti tumor, kanker , liver, TBC paru-paru, gangguan ginjal, prostat, dan penyakit jantung koroner. Selain itu, tanaman ini dapat meningkatkan dan mempercepat produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita setelah melahirkan, meningkatkan stamina dan sebagai afrodisiak (meningkatkan gairah seksual) bahkan dikatakan bahwa kandungan flavonoid dapat mengontrol perkembangan virus herpes dan virus HIV AIDS.

Mengenal Tanaman Sarang Semut

Sarang semut yang selama ini dikenal masyarakat berupa lubang sarang semut di tanah, bangunan, atau dedaunan pada pohon yang dibuat oleh koloni semut tertentu, bisa berupa semut api, rangkang, semut hitam, atau semut putih. Namun sarang semut ini tidak ada, tetapi tumbuhan epifit yang menempel pada pohon-pohon besar yang menggelembung di bawah batang mengandung rongga-rongga yang disediakan sebagai jenis sarang semut tertentu.

Sarang semut adalah NAMA TANAMAN, bukan sarang semut hewan

Sarang semut merupakan tumbuhan dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya menempel pada tumbuhan lain, bukan parasit yang hidup pada inangnya tetapi hanya digunakan untuk menempel. Contoh epifit lain yang biasa ditemukan hidup di pohon adalah lumut kerak, lumut, alga, tanaman merambat dan anggrek. Sebenarnya ada 5 genus semut dalam famili Rubiaceae, namun hanya genus Hydnophytum dan Myrmecodia yang paling dekat hubungannya dengan semut. Genus semut terbagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Hydnophytum terdiri dari 45 spesies dan 26 spesies Myrmecodia sehingga terdapat 71 spesies sarang semut. Semua spesies tumbuhan ini memiliki rongga batang berlubang seperti buah yang umumnya didiami semut.

Endemik & Ekologi

Penyebaran sarang semut dari Semenanjung Malaysia hingga Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Solomon, di China dilaporkan telah mengkonsumsi sarang semut & semut sebagai obat sejak 3000 tahun yang lalu.

Di Provinsi Papua, tumbuhan semut banyak ditemukan di daerah pegunungan yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Paniai. Keanekaragaman sarang semut terbesar ditemukan di Papua, di mana spesies dataran tinggi spesifik secara lokal.

Secara ekologi, sarang semut tersebar di hutan mangrove dan pepohonan di tepi pantai hingga ketinggian 2400 m. Sarang semut paling sering ditemukan di padang rumput dan jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, tetapi lebih sering ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian sekitar 600 m.

Sarang semut ditemukan menempel pada beberapa pohon, biasanya pohon kayu putih (Melaleuca), cemara gunung (casuarina), kaha (Castanopsis) dan pohon beech (Nothofagus), tetapi jarang pada pohon dengan batang halus dan rapuh seperti kayu putih.

Sarang semut juga hidup di dataran tanpa pohon dengan nutrisi rendah dan di ketinggian pohon. Di habitat liar sarang semut dihuni oleh berbagai jenis semut dan seringkali oleh tiga spesies dari genus Iridomyrmex. Identifikasi apa yang kami lakukan untuk pendens sarang semut Myrmecodia menunjukkan bahwa tanaman ini dihuni oleh koloni semut dari spesies Ochetellus sp.

Pengetahuan Tradisional Sarang Semut

Dari literatur tercatat hanya 1 spesies dan 1 spesies Myrmecodia Hydnophytum yang digunakan sebagai obat oleh penduduk lokal di wilayah tertentu di Asia Tenggara, yaitu Hydnophytum Formicarum Jack dan Myrmecodia Tuberosa Jack. Di Indonesia, H. formicarum dan M. Tuberosa disebut semut rumah digunakan untuk mengobati bengkak, sakit kepala dan rematik. Sedangkan air rebusannya digunakan untuk mengobati penyakit hernia dan gastritis. Di Filipina, air rebusannya digunakan untuk mengobati masalah hati dan pencernaan. Di Thailand, bedak digunakan untuk antelmintik (obat cacing), tonik jantung, penyakit tulang, penyakit kulit, penyakit paru-paru, nyeri sendi dan sebagai bahan campuran obat antidiabetes. Di Malaysia, air rebusannya digunakan untuk mengobati kanker. Di Vietnam, tanaman ini digunakan untuk mengobati hepatitis, rematik dan diare.

Kandungan Senyawa Aktif

Analisis kimia sarang semut menunjukkan bahwa tanaman ini terutama mengandung senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam yang banyak senyawa fenoliknya merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet kita karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Sebagian besar fungsi flavonoid dalam tubuh kita adalah sebagai antioksidan.

Manfaat flavonoid antara lain untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), anti inflamasi, mencegah pengeroposan tulang dan sebagai antibiotik. Dalam banyak kasus, flavonoid dapat bertindak langsung sebagai antibiotik untuk mengganggu fungsi mikroorganisme seperti bakteri atau virus.

- Flavonoidfungsi sebagai antivirus telah dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, kataraks, diabetes, reumatik/radang sendi, migrain, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Kemampuan semut untuk mengobati berbagai jenis kanker/tumor, TBC, dan rematik/reumatik erat kaitannya dengan kandungan flavonoidnya.

Studi terbaru mengungkapkan fungsi lain dari flavonoid, tidak hanya untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja flavonoid yang telah terungkap, seperti inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, penghambatan angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme tersebut.

- Tanin adalah astringen, polifenol tanaman rasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Tanin umumnya diketahui digunakan untuk penyamakan kulit, namun tanin juga banyak aplikasinya dalam bidang kedokteran, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Kemampuan semut untuk mengobati wasir dan pendarahan berhubungan dengan kandungan tanin.

Selain itu, Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral penting bagi tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.

- Tokoferol(vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan menunjukkan bahwa ekstrak Sarang Semut memiliki aktivitas antioksidan sedang, nilai IC 50 yang diperoleh sebesar 48,6 ppm. Sedangkan alpha-tocopherol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh sebesar 5,1 ppm. IC50 adalah konsentrasi antioksidan yang dapat mengurangi atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 suatu antioksidan, semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu mereduksi radikal bebas sebanyak 96% dan persentase penghambatan ini tetap konstan untuk konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini memiliki arti bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah juga memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

- Kalsium dalam kerja fungsi jantung, impuls saraf dan pembekuan darah.

- Zat besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transport oksigen, aktivator enzim.

- Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.

- Natrium berperan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls saraf.

- Kalium berfungsi dalam irama jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam-basa.

- Zinc memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat dan penyembuhan luka.

- Magnesiummemiliki peran dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa dan aktivitas neuromuskular.

Fungsi mineral di atas dapat menjelaskan beberapa manfaat lain dari Sarang Semut, misalnya dalam membantu mengatasi berbagai penyakit/gangguan jantung, melancarkan dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, menyembuhkan migrain (sakit kepala), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina, serta mengembalikan gairah seksual.

Di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam, penelitian sarang semut jenis H. formicarum sudah lebih dulu dilakukan sejak 5 tahun yang lalu, terutama yang berkaitan dengan evaluasi toksisitas, antioksidan dan antikanker. Sejauh ini telah dilaporkan bahwa ekstrak metanol, metanol: air (1:1), dan air dari H. formicarum telah terbukti menghambat pertumbuhan beberapa jenis tumor dan sel kanker secara in vitro dengan aktivitas tinggi. Salah satu mekanisme yang telah terungkap adalah induksi apoptosis yang ditunjukkan dengan adanya perubahan morfologi dan fragmentasi DNA.

Ekstrak etanol H. formicarum juga dilaporkan mengandung senyawa aktif Histone deacetylase inhibitors (HDAC) yang memiliki aktivitas antikanker yang efektif. Inhibitor HDAC adalah golongan senyawa aktif yang saat ini sedang diuji secara klinis sebagai antikanker. Inhibitor HDAC telah terbukti menghambat pertumbuhan sel tumor, menginduksi diferensiasi dan menyebabkan kematian sel apoptotik sel kanker payudara, paru-paru, ovarium, prostat dan usus besar. Inhibitor HDAC diduga menyebabkan aktivasi transkripsi beberapa gen yang ekspresinya menyebabkan penghambatan pertumbuhan tumor.

Ekstrak air dan kloroform dari H. formicarum dilaporkan juga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat melalui uji radikal bebas 1.1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan konsentrasi hambat (IC50), masing-masing sebesar 32,95 mg/ml dan 39,1 mg/ml . Senyawa murni yang berhasil diisolasi dari ekstrak heksana H. formicarum adalah stigmasterol yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara dan sel kanker nasofaring dengan nilai LC50 sebesar 87,7 dan 34,3 mg/ml.

Multi khasiat semut spesies M. pendans diduga terkait dengan kandungan senyawa aktif terutama dari antara flavonoid, tanin, tokoferol, multi-mineral (Ca, Na, K, P, Zn, Fe, Mg) dan polisakarida. Ekstrak etanol M. pendans memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 48,6 mg/ml. Ekstrak yang sama juga memiliki aktivitas sebagai inhibitor xanthine oxidase (anti asam urat) yang setara dengan konsentrasi allopurinol 200 mg/ml. Uji toksisitas yang telah dilakukan terhadap ekstrak air M. pendans menunjukkan bahwa konsumsi Sarang Semut dengan dosis 3 x 1 sendok makan (dosis yang biasa dikonsumsi) masih tergolong aman. Senyawa murni yang telah berhasil diisolasi dari golongan steroid adalah/terpenoid dan glikosida flavonoid.

Bukti Ilmiah Sarang Semut

Secara In vitro tes, terbukti bahwa sarang semut ampuh mengatasi sel kanker. Yang membuktikan khasiatnya adalah Qui Kim Tran dari National Universit of Hochiminch City dan rekan Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Qui rekan orang ketiga yang bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University.

Dalam penelitiannya Tran Kim Qui menggunakan sarang semut seberat 2-3 kg, kemudian diekstraksi dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka kemudian menumbuhkan 3 sel kanker yang sangat mudah bermetastasis alias menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru-paru, dan kanker usus besar. Masing-masing diekstraksi dan kemudian diberikan ke setiap sel kanker. Hasilnya luar biasa, sarang semut memiliki aktivitas antiproliferasi. Dalam kedokteran, proliferasi pertumbuhan sel sangat cepat dan tidak normal. Artinya pertumbuhan sel kanker secara cepat dan tidak terkendali. Antiproliferasi artinya menghambat proses perbanyakan sel.

Seperti dikutip Pharmaceutical Biology Bulletin, Qui Kim Tran dan rekan-rekannya melaporkan bahwa ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam pengujian terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml dalam ekstrak metanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak Sarang Semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan ekstrak air EC50 sebesar 22,3 mg/ml campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Penelitian tersebut menegaskan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.

Sarang semut selain juga mengandung tokoferol. Efek seperti tokoferol dari vitamin E adalah antioksidan yang efektif.

Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa yang kaya vitamin E ternyata juga bermanfaat sebagai antipenuaan. Bila kita banyak mengkonsumsi lemak dan radikal bebas, maka tokoferol dapat diatasi, kata pakar Ahmad Sulaeman PhD. Ahli gizi alumnus doktoral University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan vital. Ini mencegah asam lemak tak jenuh, komponen membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas.

Dari segi keamanan konsumen, penelitian ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, alumnus doktoral University of New South Wales, Sydney, Australia, telah menjamin keamanan ramuan ini. Penelitian membuktikan, konsumsi Sarang Semut 3 kali 1 sendok makan per hari masih sangat aman. Hasil penelitian tersebut medapati angka LD50 sarang semut yang begitu tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria yang baik jika dosis efektif obat jauh dengan LD50. (Dari berbagai sumber, sumber primer: Buku “Penyakit Gempur dengan Sarang Semut” penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro

Mengapa Sarang Semut Sangat Bermanfaat?

Keunikan semut terletak pada interaksi semut yang bersarang di umbi-umbian yang terdapat di lorong-lorong di dalamnya. Kestabilan suhu di dalam membuat koloni semut hidup lama bersarang di tumbuhan ini. Tumbuhan lama-lama terjadi reaksi kimia alami antara senyawa dalam semut untuk menghilangkan zat-zat yang terkandung dalam tumbuhan dan beberapa mikroba lainnya, Kombinasi ini membuat semut ampuh mengatasi berbagai penyakit. Ahli serangga mengatakan bahwa anti oksidan dan asam format di dalam air liur kelenjar semut berfungsi sebagai penjaga di sarang telur. Dilihat kondisi ini hampir mirip dengan lebah madu yang keluar untuk melindungi telurnya.

Sarang Semut terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan penyakit berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migrain, rematik dan leukemia. Mengenai kandungan mekanisme kerja senyawa aktif dalam mengobati penyakit sarang semut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan dalam menaklukkan penyakit tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Kanker dan tumor

Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak , kanker hidung, kanker payudara, kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, dan kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.

Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor diduga berkaitan dengan kandungan flavonoid. Ada beberapa mekanisme flavonoid dalam memerangi tumor/kanker, seperti inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, penghambatan angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

2. Gangguan jantung , khususnya jantung koroner

Sampai saat ini mekanismenya belum jelas, namun kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai penyakit/gangguan jantung ada hubungannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan potasium. .

3. Stroke Ringan atau Berat

Pengobatan penyakit stroke kemungkinan terkait dengan kandungan multi mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

4. Ambeien ( Wasir )

Kemampuan Sarang Semut untuk mengobati ambeien ( ambeien ) berhubungan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua kelompok senyawa ini dalam beberapa penelitian terbukti dapat mengobati wasir.

5. Benjolan-benjolan di payudara

Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan di payudara adalah tumor yang tidak bengkak (non neoplastik). Diduga mirip dengan mekanisme penyembuhan kasus tumor dan kanker, dengan mengandalkan kemampuan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.

6. Disfungsi ginjal dan prostat

Mekanisme pengobatan disfungsi ginjal dan prostat mungkin ada hubungannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) dan multi-mineral yang ada di sarang semut.

7. Menstruasi dan keputihan

Proses pengobatan keputihan dan keputihan ada hubungannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineral, terutama kalsium dan seng.

8. Sirkulasi

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang memiliki peran penting dalam melancarkan peredaran darah.

9. Migrain (sakit kepala samping)

Untuk pengobatan migrain berhubungan dengan fungsi flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, terutama kalsium, sodium, dan magnesium.

10. Penyakit Paru-paru (TBC)

Pengobatan TBC terkait dengan peran flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.

11. Radang sendi (gout)

Hal ini berkaitan dengan kemampuan flavonoid sebagai penghambat enzim xanthine oxidase dan antioksidan, serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

12. Gangguan alergi hidung , mimisan , bersin

Senyawa yang menyebabkan gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.

13. Sakit maag

Seperti halnya penyakit TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.

Manfaat Tambahan Sarang Semut

Selain terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk melancarkan dan memperlancar ASI, memulihkan gairah seksual, serta memulihkan dan menjaga stamina.

1. Melancarkan dan Meningkatkan ASI

Kandungan multi mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peran penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan.

2. Mengembalikan gairah seksual

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan tumbuhan sarang semut multi-mineral diharapkan memiliki peran penting dalam meningkatkan gairah seksual.

3. Memulihkan stamina

Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan tumbuhan sarang semut multi-mineral diharapkan memiliki peran penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina.

Cara Penggunaan Sebagai Alternatif Pengobatan

Saat ini ada 2 bentuk produk semut yang beredar di pasaran, yaitu bubuk kering dan ekstrak air kapsul.
Cara pemakaian untuk bedak semut adalah sebagai berikut:
1. Tuang satu sendok makan penuh (kurang lebih 10 gr) serbuk ke dalam panci yang terbuat dari bahan stainless steel
(tidak pakai panci alumunium, bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas);
2. Masak Bubuk sampai mendidih, api, aduk sesekali dikurangi selama kurang lebih 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas); 3. Dinginkan hasil rebusan
4. Saring air rebusan dan air rebusan siap diminum.

Pada umumnya anak di bawah usia 10 tahun sudah setengah dosis yang diberikan pada penggunaan dosis dewasa yaitu:

a). untuk pengobatan: minum air rebusan tersebut secara rutin 2-3 kali sehari sampai sembuh, dan setiap dosis obat untuk satu kali pemakaian
b). untuk pencegahan: bisa diminum secara rutin 2-3 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar

Mempengaruhi Keamanan

Dosis secara empiris dosis aman maksimal 3 kali air mendidih 1 sendok makan per hari Interaksi dengan obat sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari interaksi negatif dengan sarang semut obat konvensional, sebaiknya konsumsi keduanya selang waktu sekitar 2 jam Alergi. Orang-orang tertentu mungkin alergi (misalnya gatal-gatal dan diare). jika Anda mengkonsumsi sarang semut. masalah ketidaksesuaian, sehingga konsumsi harus dihentikan

Ada beberapa tips, jika membeli sarang semut yang berbentuk sarang semut

ciri-ciri semut asli adalah sebagai berikut :
1. Jika kita peras Sarang semut Asli masih keras, tidak mudah pecah-pecah
2. bentuk kering berwarna coklat kemerah-merahan
3. jika diminum air rebusannya maka segar dan berbau tanah
4. Jika kita berendam di air, sarang semut akan tetap mengapung, tidak tenggelam dan tidak menghilangkan warna merahnya

ciri-ciri warna sarang semut kualitas rendah adalah sebagai berikut :
1. Jika kita peras sarang semut akan menyusut dan mudah pecah
2. warna bentuk kering kemerah-merahan
3. di air minum kalau rebusan hasilnya pahit
4. kalau kita rendam di air akan tenggelam dan mengeluarkan warna merah

Catatan :

- jika membeli tanaman kemasan dalam bentuk bubuk atau kapsul lihat izin Depkes.
Sampai saat ini belum ada informasi yang mengatakan bahwa mengkonsumsi kapsul cair atau bubuk sarang semut dalam meminum sesuai dosis yang dianjurkan dapat menimbulkan efek samping bagi pemakainya.

- sarang semut asli hanya ditemukan di papua karena yang berasal dari papua telah di teliti para ilmuwan medis dari asia dan eropa. selain papua, sarang semut dari daerah lain di indonesia tidak bisa digunakan sebagai pengobatan karena tidak ada kandungan yang bisa digunakan sebagai pengobatan


Sebagai penutup perlu ditekankan di sini bahwa dari sekian banyak spesies semut yang bersarang di sana, hanya 3 spesies obat yang sesuai dengan pengetahuan tradisional masyarakat lokal di Asia Tenggara, yaitu: Hydnophytum formicarum, Myrmecodia tuberosa dan Myrmecodia pendans. Oleh karena itu, demi keamanan disarankan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih jenis sarang semut yang tepat untuk pengobatan.